Penggemar Slank (Slankers & Slanky)

Penggemar

Slank adalah grup cinta damai dan pada kenyataanya Slank tidak saja berhasil merebut hati penggemar, tapi Slank juga telah berhasil membangkitkan semangat dan solidaritas dari sebuah generasi untuk punya sikap. Dan Slank memiliki kelompok penggemar yang fanatik dan kreatif, yang dikenal sebagai Slankers dan penggemar cewek dikenal dengan sebutan SLANKY

Slank Fan Club

Slank Fan Club (SFC) adalah club resmi yang dibentuk oleh manajemen Slank untuk menampung para penggemar fanatik Slank. Slankers Club yang merupakan wadah para Slankers terbentuk ketika Slank melakukan Konser Piss 30 kota pada tahun 1998. Bunda Iffet, sebagai manager Slank melihat komunitas Slankers yang sudah ada harus di berdayakan. Oleh sebab itu ketika Slank konser di Malang, sekumpulan Slankers itu di pangil oleh Bunda untuk di beri pengarahan. Tercetuslah ide Bunda untuk memberikan wadah untuk Slankers yang sekarang diberi nama Slank Fans Club.

Buletin Slank

Untuk menyampaikan informasi kepada para Slanker, Slank dan manajemennya memutuskan untuk membuat sebuah newsletter yang kemudian disebut dengan nama Buletin Slank. Buletin ini berisi jadwal, kisah-kisah pendek perjalanan tur panggung slank dan sebagainya. Nama buletin sendiri dipakai sebagai simbol agar para slanker melingkari (buletin) jadwal kegiatan slank di kalender kegiatan mereka masing-masing.
Buletin Slank inilah yang kemudian berkembang menjadi Koran Slank.
Koran Slank diterbitkan pertama kali pada 10 Maret 2002.

Penggemar Slank tak Hanya Laki 


Penggemar Slank yang biasa disebut Slankers ternyata tak hanya dari kalangan laki-laki. Anindita Rahmawati, 25 tahun, turut menghadiri Konser 30 Tahun Slank bersama temannya yang semuanya laki-laki.

"Kami berteman sejak SMP, selera musik kami sama," kata Anindita saat ditemui di sekitar Plaza Utara Gelora Bung Karno Senayan, Jumat, 13 Desember 2013.

Anindita mengatakan, ia tak merasa keberatan berdiri berdesakan dengan penonton yang kebanyakan laki-laki. Menurut dia, kondisi tersebut sangat biasa terjadi di dalam konser. Terlebih, kata dia, ini merupakan konser Slank pertama yang didatanginya. "Sebelumnya enggak pernah diizinkan orang tua," katanya sambil tertawa.

Sarah Permata Sari, 29 tahun, justru tak datang ke konser ini bersama teman-teman laki-laki. Ia datang bersama dua orang temannya yang juga perempuan. Mereka yang sama-sama tinggal di Jakarta ini sengaja meluangkan waktu untuk menyaksikan idola mereka sejak SMP. (Baca : GBK Diguyur Hujan, Slankers Tetap Semangat )

Menurut Sarah, Slank layak disejajarkan dengan Metallica lantaran liriknya yang jujur. Mengenai atribut, ketiga perempuan ini memilih tak memakai kaus khas Slankers. "Tak wajib, yang penting kami datang untuk menikmati," kata dia.

Untuk para Slankers wanita, Sarah berpesan agar menjaga dirinya saat konser berlangsung. Ia menyarankan agar mereka memilih pakaian yang tetap sopan dan nyaman. "Jangan aneh-aneh sampai tujuan menonton konsernya hilang," ujarnya.

Dalam konser nanti, berbagai gimmick khusus akan ditampilkan dari awal hingga akhir acara. Selain itu, pihak Megapro selaku penyelenggara konser menjanjikan konser dengan standar internasional di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
 

Foto Slankers dan Slanky Indonesia
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar